Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Kulihat dia begitu kecil dan lugu
Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Ataukah kini aku tak tahu
Menghargai guru?
Puisi Guruku mengandung sindiran bagi kita semua yang tak pandai menghormati dan menghargai guru.
Siapa yang berjasa di dunia ini selain orang tua kita? Jawabannya adalah guru. Secara umum bangsa Indonesia pun belum pandai menghargai guru, terbukti secara materi banyak guru yang hidupnya di bawah standar.
Siapa yang berjasa di dunia ini selain orang tua kita? Jawabannya adalah guru. Secara umum bangsa Indonesia pun belum pandai menghargai guru, terbukti secara materi banyak guru yang hidupnya di bawah standar.
Agama manapun tak ada yang mengajarkan untuk tidak menghargai guru. Karena mentalitas kita yang “tak tahu harga guru,” “ataukah kini aku tak tahu,” “menghargai guru?”. Puisi diatas mengusik kesadaran kita benar2 sudah menghargai guru.
By Gus Mus dalam “Gus Mus – Satu Rumah Seribu pintu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar