Sabtu, 16 Juli 2011

YOGYAKARTA- Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan sosial karena pemerintah terlalu sibuk memikirkan masalah politik, kata pengusaha Sandiaga Salahudin Uno.

"Masalah-masalah sosial yang tidak tertangani dengan baik oleh pemerintah dapat diselesaikan oleh para wirausahawan sosial," kata Sandiaga Uno di depan peserta "Dream 2011" di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, hal itu disebabkan seorang wirausahawan sosial memiliki motto berpikir global, bertindak lokal dan mempunyai kepedulian sosial.

"Bisnis yang berbentuk kewirausahaan sosial terbukti lebih memiliki daya tahan saat terjadi krisis. Statistik membuktikan bahwa jumlah bisnis yang berbasis kewirausahaan sosial memiliki persentase lebih banyak saat krisis, yakni 65%," katanya.


Ketua Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI) Wahyu Indriyo mengatakan, sebuah bisnis yang berbasis kewirausahaan sosial merupakan bisnis yang menggabungkan dua pendekatan, yakni berbisnis untuk profit dan untuk memberdayakan masyarakat.

"Pada dasarnya untuk membangun sebuah wirausaha sosial diperlukan pribadi yang memiliki kreativitas untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal itu merupakan properti intelektual yang berharga sebagai investasi utama sebuah kewirausahaan sosial," katanya.


Program musim panas bagi mahasiswa internasional bertajuk "Dream 2011" yang diselenggarakan Kantor Urusan Internasional UGM ini diikuti 68 mahasiswa dari 16 negara. (gor/ant)

2 komentar:

  1. di tengah sistem negara kita yang belum banyak memperhatikan kepentingan maroritas masyarakay miskin rasnya suasah untuk memnyandarkan wirausaha.....
    harus ada suprastruktur dan ifrastruktur yang menunjangnya...
    kita kadang-kadang luput menyuruh orang untuk merani bersaing tanpa membekali dengan pengetahuan yang cukup. itu sama saja kita menyuruh orang untuk bunuh diri....

    BalasHapus